logo Kompas.id
NusantaraBanjir dan Karhutla ”Tamu...
Iklan

Banjir dan Karhutla ”Tamu Rutin” Bumi Sriwijaya, Palembang

Banjir di Palembang disebabkan oleh dua hal krusial, yakni tidak optimalnya saluran air akibat topografi wilayah dan pembangunan yang serampangan.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
· 1 menit baca
Kemacetan yang terjadi di Jalan R Soekamto, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (6/10/2022). Akibat pasang Sungai Musi dan cuaca ekstrem,  sejumlah titik di Kota Palembang terendam air. Kondisi ini menghambat aktivitas warga.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Kemacetan yang terjadi di Jalan R Soekamto, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (6/10/2022). Akibat pasang Sungai Musi dan cuaca ekstrem, sejumlah titik di Kota Palembang terendam air. Kondisi ini menghambat aktivitas warga.

Banjir dan bencana asap kebakaran hutan terus mengintai Palembang, Sumatera Selatan. Kerusakan lingkungan dan tata kota yang belum memitigasi bencana membuat bencana seakan tidak pernah hilang bahkan menjadi ”tamu rutin” yang setiap tahun terus mendatangi ”Bumi Sriwijaya”. Implementasi regulasi yang tegas dan jelas perlu diperkuat untuk menekan risiko bencana yang terjadi di Palembang.

Setiap menjelang akhir tahun hingga awal tahun, warga Palembang waswas akan datangnya banjir yang merendam kota. Banjir parah terakhir terjadi setidaknya pada Oktober 2022 dan Desember 2021.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan