GELIAT KOTA
Kreativitas Batam yang Menetas dari Cangkang Siput
Siput gonggong jadi sumber inspirasi warga Batam dalam menciptakan karya tradisional yang mencitrakan kebudayaan bahari kotanya. Keindahan alam laut digaungkan dan kelestarian pesisir diperjuangkan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F04%2Fae6f269e-6bcb-48ab-a34e-a243233d8bfa_jpg.jpg)
Riza (40) tengah melakukan proses colet atau memberi warna pada kain batik motif "gonggong bunga semayang" di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (14/4/2023).
Kain kuning sepanjang 2 meter dibentangkan di sebuah ruang di lantai dasar Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM), Batam, Kepulauan Riau. Di kain itu, Riza (40) mengusapkan kuas untuk mewarnai motif batik "gonggong bunga semayang" yang telah dicap sebelumnya.
Jumat (14/4/2023) siang, Riza dan satu perajin lainnya tengah mengerjakan 28 helai kain batik yang dipesan pelanggan. Butuh tujuh hari untuk menyelesaikan pesanan itu. Kain batik tersebut harganya Rp 250.000 per helai.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Kreativitas Batam yang Menetas dari Cangkang Siput ".
Baca Epaper Kompas