logo Kompas.id
›
Nusantara›Memburu Siput-siput Terakhir...
Iklan

GELIAT KOTA BATAM

Memburu Siput-siput Terakhir hingga ke Dasar Laut

Selain menjadi makanan khas yang populer di Batam, siput gonggong juga menjadi sumber penghidupan bagi nelayan di pesisir. Agar gonggong dapat terus dinikmati, ancaman eksploitasi berlebih perlu diwaspadai.

Oleh
PANDU WIYOGA
· 1 menit baca
Yupen (35) bersiap menyelam untuk menangkap siput gonggong di pesisir Kampung Monggak, Pulau Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (15/4/2023). Siput gonggong yang dimasak dengan cara direbus itu merupakan makanan khas warga Kepri.
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Yupen (35) bersiap menyelam untuk menangkap siput gonggong di pesisir Kampung Monggak, Pulau Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (15/4/2023). Siput gonggong yang dimasak dengan cara direbus itu merupakan makanan khas warga Kepri.

Laki-laki bertubuh gempal, Yupen (35), berjalan ke arah laut. Ia menyeret sebuah kotak stirofoam dengan tali yang terikat ke perutnya. Orang itu terus berjalan ke tengah laut sampai air hampir menyentuh hidungnya.

Yupen kemudian memasang kacamata renang dan menghirup udara banyak-banyak dari mulut sampai pipinya mengembang sebesar bakpao. Lalu dengan gesit ia menukik ke dasar laut.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 26 dengan judul "Memburu Siput-siput Terakhir hingga ke Dasar Laut".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...