Di Sudan, Muflih Masih Meninggalkan Harapan
Perang Sudan memutus sementara asa sebagian anak muda Indonesia menuntut ilmu. Perang di Sudan diharapkan segera usai agar mimpi mahasiswa Indonesia di Sudan terwujud.
Iring-iringan bus dari Khartum melaju dalam sepi. Ada begitu banyak pikiran bergelayut. Meskipun sesak oleh warga negara Indonesia yang turut misi evakuasi, bus terasa sunyi. Begitu sepi, hingga Muflih Hariman (22), salah satu mahasiswa asal Sulawesi Selatan yang tengah menempuh pendidikan di International University of Africa (IUA), Khartum, tak mendengar seorang pun bercakap-cakap.
”Mungkin semua orang lagi banyak pikiran,” ujarnya. Muflih pun sering diam sambil memandang padang pasir dari kaca jendela bus. ”Perasaan, saya baru datang ke tempat ini baik-baik. Malah, dipulangkan dalam kondisi begini (perang),” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini.