logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJejak Mata Biru di Kisar
Iklan

Jejak Mata Biru di Kisar

Di Kisar hidup etnis berdarah Eropa. Ada Joostensz, Wouthyusen, Caffin, Lerrick, Peelman, Lander, Ruff, Bellmin-Belder, Coenradi, Van Delsen, dan Schiling.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
Maya Belder (65), warga Desa Kottalama, Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat, Daya, Maluku, saat ditemui pada Jumat (21/4/2023). Maya merupakan warga berdarah Belanda.
FRANSISKUS PATI HERIN

Maya Belder (65), warga Desa Kottalama, Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat, Daya, Maluku, saat ditemui pada Jumat (21/4/2023). Maya merupakan warga berdarah Belanda.

Nenek yang berjalan di lorong perkampungan Kottalama, Pulau Kisar, itu berbeda perawakannya dengan masyarakat Kisar kebanyakan. Bentuk wajahnya tirus, warna kulitnya terang, rambutnya lurus, dengan tinggi badannya lebih dari 170 sentimeter. Namanya Maya Belder.

Banyak orang tak menyangka, Maya yang sudah berusia 65 tahun itu masih energik. Selain pola hidup yang dijaga seperti suka jalan kaki, faktor genetik membuat dirinya masih terus sehat. Ia meyakini, harapan hidupnya masih lama. ”Banyak orang di Eropa memang begitu. Umur panjang,” ujar Maya yang berdarah Belanda itu saat ditemui pada Jumat (21/4/2023).

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan