logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊGeliat Wisata dan Batik...
Iklan

Geliat Wisata dan Batik Mangrove Pangkal Babu

Masyarakat sadari besarnya peranan bakau menahan abrasi dan gelombang tinggi laut. Gerakan memulihkan hutan bakau dibangun seiring dengan tumbuhnya ekowisata dan ekonomi batik.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
Pengunjung di ekowisata mangrove di Desa Pangkal Babu, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Minggu (2/4/2023). Selama bertahun-tahun, masyarakat menjaga wilayah mereka dari ancaman kerusakan. Mereka juga menerbitkan peraturan desa yang memperkuat perlindungan mangrove.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Pengunjung di ekowisata mangrove di Desa Pangkal Babu, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Minggu (2/4/2023). Selama bertahun-tahun, masyarakat menjaga wilayah mereka dari ancaman kerusakan. Mereka juga menerbitkan peraturan desa yang memperkuat perlindungan mangrove.

Bertahun-tahun memulihkan ekosistem bakau yang rusak, masyarakat Pangkal Babu, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, akhirnya memetik hasil. Ekowisata tumbuh pesat.

Penangkaran bakau dan kerajinan batik juga turut menopangnya. Sejak dibuka untuk umum, ekowisata Hutan Mangrove Pangkal Babu telah memantik kunjungan tamu. Dengan tiket masuk Rp 5.000, jumlah kunjungan mencapai rata-rata 300 orang per hari, kelopok sadar wisata (pokdarwis) setempat mengelola pemasukan lebih dari Rp 45 juta per bulan.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan