Panggung Teater, Rehat Perempuan Pesisir
Melalui Festival Puan Paloh, para puan ”paloh” memanggungkan sekaligus menertawakan penderitaannya. Mereka rehat sebentar dari kemiskinan karena kerusakan lingkungan dan terpinggirkan.
Festival Payau Puan Paloh menghentikan sejenak penderitaan hidup puan paloh atau emak-emak pesisir Kota Medan. Pekerjaan sehari-hari sebagai penyerut lidi, penganyam atap daun, pencari lokan, atau tukang cuci pakaian ditinggalkan. Melalui teater, puisi, nyanyian, hingga kuliner, para puan paloh memanggungkan sekaligus menertawakan penderitaan dan kemiskinannya.
Panas terik matahari membuat suasana terasa sangat gerah di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Sumatera Utara, Sabtu (11/3/2023). Namun, cuaca panas tidak membuat surut semangat para perempuan itu. Mereka sudah menangkap lokan dan membersihkan paloh dari sampah. Paloh adalah sungai di tengah ekosistem mangrove.