logo Kompas.id
NusantaraWujud Toleransi, ”Penaruban...
Iklan

Wujud Toleransi, ”Penaruban Bersholawat” Berlangsung Khidmat di Kompleks Gereja

Hidup rukun dan damai antarumat beragama ditunjukkan warga Desa Penaruban, Purbalingga, Jawa Tengah. Shalawatan digelar di pelataran gereja dan jemaat saling membantu satu sama lain.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
· 1 menit baca
Suasana acara Penaruban Bersholawat dalam rangka Khataman Santri Majelis Taklim Nurulloh Junjung Drajat dan Harlah Ke-3 Tari Sufi Purbalingga yang digelar di pelataran Gereja Kristen Penaruban, Desa Penaruban, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023) malam.
ARSIP JEMAAT GKJ PENARUBAN

Suasana acara Penaruban Bersholawat dalam rangka Khataman Santri Majelis Taklim Nurulloh Junjung Drajat dan Harlah Ke-3 Tari Sufi Purbalingga yang digelar di pelataran Gereja Kristen Penaruban, Desa Penaruban, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023) malam.

PURBALINGGA, KOMPAS — Shalawat dalam rangka khataman santri Majelis Taklim Nurulloh Junjung Drajat dan Harlah Ke-3 Tari Sufi Purbalingga digelar di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023) malam. Acara bertajuk Penaruban Bersholawat bersama KH Amin Maulana Budi Harjono sebagai pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Tembalang, Semarang, itu berlangsung khidmat di halaman kompleks gedung Gereja Kristen Jawa Penaruban, Purbalingga. Hal itu menjadi lambang perwujudan toleransi beragama.

”Kehidupan keberagaman agama dan masyarakat sungguh baik pada hari-hari yang dijalani. Ini ditandai dengan bagaimana kami saling bekerja sama satu sama lain. Secara khusus, kemarin Majelis Nurulloh mengadakan khataman, dan kami menyediakan sarana-sarana yang dibutuhkan untuk saudara-saudara umat Islam,” kata Pendeta Gereja Kristen Jawa Penaruban Tri Agus Fajar Winantiyo saat dihubungi dari Purwokerto, Selasa (28/2/2023) pagi.

Editor:
MOHAMAD FINAL DAENG
Bagikan