logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenggugat Potret Kekinian...
Iklan

Menggugat Potret Kekinian Perempuan Sasak yang Tidak Bisa Menenun

Kegelisahan tentang masa depan tenun Sasak berhasil dipotret lewat tari kontemporer bertajuk Tenun?. Kegelisahan itu muncul seiring banyaknya perempuan Sasak yang kini tidak bisa menenun.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
Para penari mengenakan berbagai motif kain tenun Sasak dalam Pertunjukan Tari Kontemporer berjudul "Tenun?" di Gedung Teater Tertutup, Taman Budaya Nusa Tenggara Barat di Mataram, Selasa (14/2/2023) malam. Pertunjukan tari yang merupakan bagian dari Proyek Seni Inklusif : Sejarah Benang dan Kisah Perempuan Sasak itu, menggambarkan kegelisahan akan mulai hilangnya ritual yang menjadi bagian dari kegiatan menenun di masyarakat Sasak.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Para penari mengenakan berbagai motif kain tenun Sasak dalam Pertunjukan Tari Kontemporer berjudul "Tenun?" di Gedung Teater Tertutup, Taman Budaya Nusa Tenggara Barat di Mataram, Selasa (14/2/2023) malam. Pertunjukan tari yang merupakan bagian dari Proyek Seni Inklusif : Sejarah Benang dan Kisah Perempuan Sasak itu, menggambarkan kegelisahan akan mulai hilangnya ritual yang menjadi bagian dari kegiatan menenun di masyarakat Sasak.

Tari kontemporer bertajuk Tenun? dari koreogreafer Gita Kinanthi Purnama Asri, sukses dipentaskan di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Nusa Tenggara Barat, Selasa (14/2/2023) malam lalu. Pertunjukan itu, tidak hanya menyuguhkan keindahan beragam motif kain tenun Sasak, tetapi juga menjadi potret kegelisahan akan banyaknya perempuan Sasak yang kini tidak bisa menenun.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan