logo Kompas.id
NusantaraIroni Petasan, Tradisi...
Iklan

Ironi Petasan, Tradisi Turun-temurun yang Mendatangkan Petaka

Meski sudah dirazia, petasan masih muncul di banyak daerah. Selain penanganan represif, perlu ada penanganan khusus yang lebih ”soft” mengingat petasan telah menjadi bagian dari tradisi.

Oleh
DEFRI WERDIONO
· 1 menit baca
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara kasus ledakan yang diduga berasal dari petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Rumah yang menjadi sumber ledakan rata dengan tanah.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara kasus ledakan yang diduga berasal dari petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Rumah yang menjadi sumber ledakan rata dengan tanah.

Ledakan bahan petasan yang mengguncang Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 22.45, mengejutkan publik. Akibat peristiwa ini, empat orang meninggal, 23 orang luka, serta 25 rumah dan tempat ibadah rusak. Kerasnya dentuman bahkan terdengar hingga jarak di atas 20 kilometer.

Tiga jenazah korban ledakan bahan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023), diserahkan RSUD Srengat ke pihak keluarga untuk dikebumikan. Mereka adalah Darman (65) dan dua anaknya, Arifin (29) dan Widodo (26).

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan