Berjalan dan Bermalam Menjaga Hutan Terakhir Balikpapan
Masyarakat yang tergabung dalam tim patroli Hutan Lindung Sungai Wain rutin berjalan dan bermalam di hutan. Itu dilakukan guna memastikan rimba terakhir di Balikpapan, itu aman dari perburuan dan penebangan liar.
Di antara suara satwa-satwa hutan, Iriansyah duduk di atas kayu yang tumbang secara alami. Setelah semalaman menyisir hutan dengan berjalan kaki, baginya itu tak seberapa dibandingkan kisah tungkus lumus beberapa tahun lalu sebagai regu patroli di rimba terakhir Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, yakni Hutan Lindung Sungai Wain.
Suatu siang, setelah menyusuri perbatasan hutan, lelaki 58 tahun itu samar-samar mendengar suara mesin potong kayu. Ia dan dua anggota tim saling bertatapan dan memutuskan berjalan mendekat ke sumber suara. Dari balik pohon dan daun-daun yang rapat, mereka mendapati sekitar 10 lelaki sedang memotong pohon dengan senso. Beberapa di antaranya bertelanjang dada.