Banjir Bengawan Solo Surakarta
Perbaikan Tanggul dan Rumah Pompa untuk Antisipasi Banjir Bengawan Solo di Surakarta
Langkah pengendalian banjir anak Sungai Bengawan Solo di Kota Surakarta, Jawa Tengah, dievaluasi. Perbaikan tanggul dan rumah pompa akan menjadi perhatian penting.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F17%2F3d416fac-65ac-4e82-9269-6733617f032a_jpg.jpg)
Warga menggendong anak balita saat mereka menunggu petugas untuk membantu evakuasi dari rumahnya yang terendam banjir di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023). Banjir yang terjadi sejak Kamis sore terus bertambah tinggi seiring meluapnya beberapa sungai, salah satunya Bengawan Solo. Sebagian warga yang rumahnya terendam banjir setinggi 60 sentimeter hingga 150 sentimeter mengungsi di sejumlah tempat, antara lain di gereja, masjid, dan sekolah.
SURAKARTA, KOMPAS — Langkah pengendalian banjir di Kota Surakarta, Jawa Tengah, dievaluasi setelah 16 kelurahan terendam luapan sejumlah anak Sungai Bengawan Solo. Dari hasil kajian sementara, dibutuhkan perbaikan tanggul (parapet) dan rumah pompa.
Pada 16-17 Februari 2023 ada 16 kelurahan di empat kecamatan di Kota Surakarta direndam banjir setinggi 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Salah satu pemicunya, hujan selama 10 jam di Surakarta dan sekitarnya. Kondisi itu memicu banjir dari beberapa anak Sungai Begawan Solo, seperti Sungai Premulung, Pepe, Sarikopi, dan Jenes.