logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊReba, Merajut Kembali...
Iklan

Reba, Merajut Kembali Kekuatan Hidup Orang Ngada

Reba bagi masyarakat Ngada sebagai sentral kehidupan. Diselenggarakan setiap tahun, Reba menjadi pesta syukur atas kehidupan yang diperoleh, dan memohon bantuan untuk tahun yang akan datang.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Reba di Kampung Bokua, Bajawa, Jumat (10/2/2023). Reba pertama pascapandemi Covid-19 ini hampir tidak diikuti turis asing seperti sebelum pandemi Covid-19. Reba sebagai ungkapan syukur, persatuan, dan keharmonisan dengan Tuhan, sesama, dan alam.
DOKUMEN DINAS PARIWISATA NGADA

Reba di Kampung Bokua, Bajawa, Jumat (10/2/2023). Reba pertama pascapandemi Covid-19 ini hampir tidak diikuti turis asing seperti sebelum pandemi Covid-19. Reba sebagai ungkapan syukur, persatuan, dan keharmonisan dengan Tuhan, sesama, dan alam.

Bagi orang Ngada di Nusa Tenggara Timur, pesta adat Reba merupakan manifestasi relasi dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Tarian dan nyanyian ”O Uwi” menjadi titik sentral Reba.

Ratusan warga larut dalam suasana pesta yang meriah di pelataran Kampung Bokua, Kelurahan Bajawa, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Jumat (10/2/2023). Kampung yang sepi itu mendadak ramai dengan ratusan orang yangtumpuh ruah memenuhi pelataran. Peserta pria mengenakan baju merah tua dengan bawahan sarung adat warna hitam bertitik-titik putih. Sementara peserta wanita mengenakan pakaian berwarna hitam-hitam.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan