logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPeluit Pasar Barter Tak Ada...
Iklan

Peluit Pasar Barter Tak Ada Akhirnya

Bunyi peluit menandai aktivitas tukar-menukar barang di Desa Wulandoni yang dimulai sejak 1837. Warga pesisir kebanyakan beragama Islam membawa hasil laut, sementara warga pegunungan beragama Katolik membawa hasil kebun.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
Mandor, sebutan bagi petugas pasar, meniup peluit sebagai tanda dimulainya proses tukar-menukar barang di pasar barter Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/1/2023).
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Mandor, sebutan bagi petugas pasar, meniup peluit sebagai tanda dimulainya proses tukar-menukar barang di pasar barter Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/1/2023).

Kosmas Dua melangkah ke tengah pasar, lalu menyapu pandangan ke sekeliling, melihat para pengunjung yang siaga menanti aba-aba darinya. Sejurus kemudian, kakek berusia 64 tahun itu meniup peluit panjang pertanda transaksi tukar-menukar barang sudah bisa dimulai.

Roda ekonomi di pasar barter Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, pun kembali berputar. Hari itu, Sabtu (28/1/2023), pasar dibuka sekitar pukul 09.30 Wita.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan