logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKonservasi Lahan Basah,...
Iklan

Konservasi Lahan Basah, Surabaya Raih Penghargaan Internasional

Kota Surabaya merupakan daerah pertama penerima penghargaan Wetland City Accreditation, karena paling banyak memanfaatkan lahan basah dan melakukan konservasi.

Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
Β· 1 menit baca
Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan kawasan Ekowisata Mangrove Medokan Sawah dan Gunung Anyar seperti Minggu (26/7/2020) di areal seluas 27 hektar dengan menyediakan banyak tempat berfoto dan sarana bermain bagi anak-anak. Selain itu, juga ada perahu yang bisa disewa untuk berlayar ke tengah laut dengan biaya Rp 25.000 per orang (dewasa) dan Rp 15.000 (anak-anak).
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA

Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan kawasan Ekowisata Mangrove Medokan Sawah dan Gunung Anyar seperti Minggu (26/7/2020) di areal seluas 27 hektar dengan menyediakan banyak tempat berfoto dan sarana bermain bagi anak-anak. Selain itu, juga ada perahu yang bisa disewa untuk berlayar ke tengah laut dengan biaya Rp 25.000 per orang (dewasa) dan Rp 15.000 (anak-anak).

SURABAYA, KOMPAS β€” Kota Surabaya menjadi salah satu daerah pertama di Indonesia yang mendapatkan penghargaan Wetland City Accreditation. Penghargaan akreditasi internasional ini diberikan karena Surabaya paling banyak memanfaatkan lahan basah dan konservasi.

Penghargaan Wetland City Accreditation ini diberikan oleh Konvensi Ramsar, sesuai surat dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDA dan Ekosistem) Nomor S.830/KSDAE/BPPE/KSA.4/8/2022 tanggal 4 Agustus 2022. Ada dua daerah di Indonesia yang mendapatkan akreditasi tersebut, yakni pertama Kota Surabaya, Jawa Timur, dan kedua Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan