logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊProduksi Padi Turun, Beras...
Iklan

Produksi Padi Turun, Beras Lokal Banjar Turut Picu Inflasi

Penurunan produksi padi di Kalimantan Selatan memicu kenaikan harga beras di pasaran, terutama beras lokal Banjar. Peningkatan produksi padi harus digenjot kembali supaya harga beras bisa terkendali.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
Sebagian tanaman padi di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tampak menguning akibat terserang hama tungro, Selasa (10/5/2022).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Sebagian tanaman padi di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tampak menguning akibat terserang hama tungro, Selasa (10/5/2022).

BANJARMASIN, KOMPAS – Penurunan produksi padi di Kalimantan Selatan tahun ini menimbulkan gejolak harga beras di pasaran, terutama beras lokal Banjar. Harga beras lokal yang terus bergerak naik selama beberapa bulan terakhir turut memicu inflasi. Peningkatan produksi padi harus digenjot kembali supaya harga beras bisa terkendali.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel, pada November 2022 terjadi inflasi sebesar 7,06 persen secara tahunan atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,87 pada Oktober 2021 menjadi 116,34 pada November 2022. Tingkat inflasi bulanan sebesar 0,40 persen dan tingkat inflasi tahun kalender 2022 sebesar 6,26 persen. Penyumbang andil inflasi terbesar, antara lain, beras, ikan gabus, bawang merah, telur ayam ras, dan tarif rekreasi.

Editor:
MOHAMAD FINAL DAENG
Bagikan