logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenanti Terobosan bagi Nasib...
Iklan

Menanti Terobosan bagi Nasib Karet Rakyat yang Kini Suram

Industri karet di Jambi hanya ada lima pabrik. Sementara 30-an industri hilir skala kecil di perdesaan telah mati suri. Akibatnya, harga karet petani sulit terangkat karena dikendalikan segelintir pembeli.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
Petani menyadap getah karet di Desa Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi, Kamis (1/12/2022). Harga komoditas getah karet kian terpuruk. Saat ini harga menyentuh Rp 7.000 per kilogram alias turun hampir 50 persen dari awal tahun yang masih mencapai Rp 13.000.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Petani menyadap getah karet di Desa Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi, Kamis (1/12/2022). Harga komoditas getah karet kian terpuruk. Saat ini harga menyentuh Rp 7.000 per kilogram alias turun hampir 50 persen dari awal tahun yang masih mencapai Rp 13.000.

”Oedjan emas” yang menggambarkan kejayaan budidaya karet di Sumatera seabad silam kini tinggal kenangan. Pamor karet kian meredup. Lahan tanamnya mulai tergantikan komoditas kelapa sawit.

Hamparan kebun karet di Sumatera mulai bersalin wajah. Terselip bibit-bibit kelapa sawit di sela-sela tanaman karet yang tengah gugur daunnya dan berjamur bagian akarnya. Pengurus kelompok tani Sejahtera Bersama, Sujito, menyelipkan bibit sawit sebagai langkah terakhir yang ditempuhnya demi bertahan hidup.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan