logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMemburu Harapan Baru di Kaki...
Iklan

Memburu Harapan Baru di Kaki Semeru

Setahun setelah bencana awan panas guguran Gunung Semeru, penyintas di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai membangun kehidupan baru. Mereka merajut kembali mozaik yang tercabik demi masa depan sejahtera.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, membongkar material kayu yang tersisa di rumahnya, Jumat (11/11/2022). Desa ini ditinggalkan penduduknya setelah terkena awan panas guguran Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu. Seluruh warganya kini direlokasi ke tempat aman. Sebagian telah mendapatkan hunian sementara dan hunian tetap di Desa Sumbermujur, sebagian lagi masih tinggal di kontrakan.
RUNIK SRI ASTUTI

Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, membongkar material kayu yang tersisa di rumahnya, Jumat (11/11/2022). Desa ini ditinggalkan penduduknya setelah terkena awan panas guguran Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu. Seluruh warganya kini direlokasi ke tempat aman. Sebagian telah mendapatkan hunian sementara dan hunian tetap di Desa Sumbermujur, sebagian lagi masih tinggal di kontrakan.

Jumat (11/11/2022), Tojamin (70) dan Suyanti (65) membongkar pintu rumahnya yang rusak berat akibat hantaman awan panas guguran Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro. Tangan-tangan renta mereka juga sibuk membongkar kusen kayu serta seng yang diyakini masih bakal terpakai.

Material itu kemudian ditata di atas sebuah pikap bak terbuka rentalan. Setelah penuh, mobil melaju menuju lokasi hunian tetap dan hunian sementara di Desa Sumbermujur yang berjarak sekitar 5 kilometer (km) dari Curah Kobokan.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan