logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTemuan Kasus Leptospirosis di ...
Iklan

Temuan Kasus Leptospirosis di Sukoharjo Naik Drastis akibat Peningkatan Surveilans

Dalam kurun waktu dua tahun ini, temuan kasus leptospirosis meningkat drastis di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Itu menjadi imbas dari peningkatan surveilans atau pengetesan dari gejala-gejala kasus serupa.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
Ilustrasi. Kondisi pascabanjir di Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Masyarakat terdampak banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Jabodetabek berisiko mengalami berbagai jenis penyakit akibat lingkungan yang kotor, seperti ISPA, leptospirosis, dan diare.
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Ilustrasi. Kondisi pascabanjir di Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Masyarakat terdampak banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Jabodetabek berisiko mengalami berbagai jenis penyakit akibat lingkungan yang kotor, seperti ISPA, leptospirosis, dan diare.

SUKOHARJO, KOMPAS β€” Dalam kurun waktu dua tahun ini, temuan kasus leptospirosis meningkat drastis di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Hal itu imbas dari peningkatan surveilans atau pengetesan dari gejala-gejala kasus serupa. Masyarakat diimbau menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah paparan dari penyakit tersebut.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, sepanjang 2022, ditemukan 19 kasus leptospirosis di daerah tersebut. Jumlah itu menjadi yang tertinggi sejak 2016. Tahun-tahun sebelumnya temuan paling banyak mencapai 17 kasus, yang terjadi pada 2018. Apabila dibandingkan dengan temuan tahun 2021, hanya tercatat empat kasus. Artinya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan, yakni hampir lima kali lipat.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan