logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMewariskan Tradisi melalui...
Iklan

Mewariskan Tradisi melalui Tenun Baduy

Munculnya petenun muda, seperti Ana dan Mika, di perkampungan Baduy Luar merupakan angin segar dalam pelestarian motif-motif khas tenun Baduy. Mereka penerus budaya menenun Baduy.

Oleh
AGUIDO ADRI, AGNES RITA SULISTYAWATY, ALBERDI DITTO
Β· 1 menit baca
Ana (12), warga Baduy Luar, dan bibinya, Ambu Misna (49), menenun kain bermotif saut songket di warung milik Misna, Jumat (28/10/2022). Anak kelahiran Kampung Balimbing, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, ini sudah belajar menenun sejak berumur tujuh tahun.
ALBERDI DITTO PERMADI

Ana (12), warga Baduy Luar, dan bibinya, Ambu Misna (49), menenun kain bermotif saut songket di warung milik Misna, Jumat (28/10/2022). Anak kelahiran Kampung Balimbing, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, ini sudah belajar menenun sejak berumur tujuh tahun.

Entakan cangcangan dan barera dari alat tenun mengiringi gerak lincah tangan Ana (12). Jarum jam baru menunjukkan pukul 09.00, tetapi warga Kampung Balimbing, Desa Kanekes, Lebak, Banten, ini sudah larut dalam keasyikan merangkai benang.

Alat tenun atau pakara yang digunakan Ana berukuran 1,5 meter x 1 meter. Alat ini dibuatkan uwaknya, Sarpin (50), sejak Ana menunjukkan minat untuk mulai menenun.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan