logo Kompas.id
Nusantara”Smart City” Sebesar-besarnya ...
Iklan

”Smart City” Sebesar-besarnya untuk Kemanfaatan Warga

Setidaknya 10 tahun terakhir, istilah ”smart city” banyak menjadi perbincangan para kepala daerah. Namun, implementasinya kerap kali kurang tepat karena tak sesuai kebutuhan.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
· 1 menit baca
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Bima Arya (ketiga dari kanan), Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (keempat dari kanan), dan para wali kota lainnya memencet tombol dimulainya Indo Smart City 2022, di Solo Technopark, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022). Forum diskusi tersebut membahas penerapan kota pintar bagi daerah-daerah.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Bima Arya (ketiga dari kanan), Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (keempat dari kanan), dan para wali kota lainnya memencet tombol dimulainya Indo Smart City 2022, di Solo Technopark, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022). Forum diskusi tersebut membahas penerapan kota pintar bagi daerah-daerah.

SURAKARTA, KOMPAS — Setidaknya 10 tahun terakhir, istilah smart city banyak menjadi perbincangan para kepala daerah. Namun, implementasinya kerap kali terasa kurang tepat karena tak sesuai kebutuhan. Pemerintah daerah didorong untuk memahami kebutuhan daerahnya. Penerapan ”kota pintar” semestinya bermanfaat sepenuhnya bagi segenap warga.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pengarah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya, saat membuka Indo Smart City 2022, di Solo Technopark, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022). Turut hadir mendampinginya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka serta wali kota lain peserta organisasi tersebut dalam gelaran itu.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan