”Smart City” Sebesar-besarnya untuk Kemanfaatan Warga
Setidaknya 10 tahun terakhir, istilah ”smart city” banyak menjadi perbincangan para kepala daerah. Namun, implementasinya kerap kali kurang tepat karena tak sesuai kebutuhan.
SURAKARTA, KOMPAS — Setidaknya 10 tahun terakhir, istilah smart city banyak menjadi perbincangan para kepala daerah. Namun, implementasinya kerap kali terasa kurang tepat karena tak sesuai kebutuhan. Pemerintah daerah didorong untuk memahami kebutuhan daerahnya. Penerapan ”kota pintar” semestinya bermanfaat sepenuhnya bagi segenap warga.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pengarah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya, saat membuka Indo Smart City 2022, di Solo Technopark, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022). Turut hadir mendampinginya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka serta wali kota lain peserta organisasi tersebut dalam gelaran itu.