logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKeluhan dan Harapan dari Bilik...
Iklan

Keluhan dan Harapan dari Bilik Hunian Sementara di Palu

Masalah penyediaan hunian tetap untuk penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Sulteng, masih menjadi pekerjaan besar setelah empat tahun berlalunya bencana.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
Asmina (38), penyintas tsunami, berada di dalam bilik hunian sementara di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng, Rabu (28/9/2022).
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Asmina (38), penyintas tsunami, berada di dalam bilik hunian sementara di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng, Rabu (28/9/2022).

Empat tahun berlalu, ratusan penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, masih tinggal di hunian sementara yang serba terbatas. Meskipun hari-hari penuh keluhan, para penyintas menyimpan harap agar pemerintah segera merealisasikan hunian tetap supaya mereka bisa hidup lebih nyaman.

Asmina (38), dengan sigap membuka pintu sebuah kamar. Tak jauh dari pintu masuk, ia menunjuk papan berukuran 40 sentimeter (cm) x 50 cm. Papan lapis tersebut menutupi bagian papan lapis lain yang sudah jebol.

Editor:
MOHAMAD FINAL DAENG
Bagikan