GELIAT KOTA
Bersepatu Roda di Semarang, dari Lapangan Simpang Lima sampai Arena Lomba
Di Kota Semarang, olahraga sepatu roda diminati para anak balita hingga orang dewasa. Bermula dari coba-coba, tak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk berkarier secara profesional menjadi atlet sepatu roda.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F09%2F14%2F35895e9f-b936-43c1-a730-3a6d81649d2c_jpg.jpg)
Anak-anak mengikuti latihan sepatu roda di kompleks Gelanggang Olahraga Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/9/2022). Untuk bisa bergabung dengan klub sepatu roda di Semarang, setiap anak harus membayar Rp 200.000 untuk uang pendaftaran dan Rp 250.000 per bulan untuk uang bulanan. Dengan biaya tersebut, mereka bisa berlatih empat kali dalam sepekan dengan durasi latihan 1-1,5 jam per pertemuan.
Di Kota Semarang, Jawa Tengah, olahraga sepatu roda diminati para anak balita hingga orang dewasa. Bermula dari coba-coba bermain sepatu roda di tempat penyewaan, tak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk berkarier secara profesional menjadi atlet sepatu roda.
Kota Semarang diguyur hujan deras, Sabtu (10/9/2022) petang. Angin juga bertiup cukup kencang. Kendati demikian, puluhan anak tetap berbondong-bondong mendatangi lapangan sepatu roda di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Jatidiri di Kecamatan Gajahmungkur.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Memacu Adrenalin di Simpang Lima hingga Arena Lomba".
Baca Epaper Kompas