logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊOngkos Berlayar Membengkak,...
Iklan

Ongkos Berlayar Membengkak, Pendapatan Nelayan di Banjarmasin Tergerus

Kenaikan harga bahan bakar minyak solar bersubsidi langsung menggerus pendapatan nelayan di Banjarmasin. Hal itu karena kenaikan harga BBM tidak serta-merta diikuti dengan kenaikan harga jual ikan.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
Kegiatan bongkar muat kapal nelayan saat bersandar di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (7/9/2022). Kenaikan harga solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter membuat biaya operasional kapal nelayan membengkak.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Kegiatan bongkar muat kapal nelayan saat bersandar di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (7/9/2022). Kenaikan harga solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter membuat biaya operasional kapal nelayan membengkak.

BANJARMASIN, KOMPAS β€” Kenaikan harga bahan bakar minyak solar bersubsidi menggerus pendapatan nelayan di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kenaikan itu tidak serta-merta diikuti meningkatnya harga jual ikan.

Harga BBM bersubsidi jenis solar resmi naik pada Sabtu (3/9/2022), dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Kenaikan harga solar sebesar 32 persen atau Rp 1.650 per liter itu berimbas langsung pada nelayan.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan