Menerobos Masa Depan dari Bawah Tanah
Teknologi pertambangan, khususnya tambang bawah tanah, terus dipacu oleh PT Freeport Indonesia. Tujuan utamanya adalah memitigasi risiko keselamatan kerja di lingkungan ekstrem tersebut.
Sejak 2019, PT Freeport Indonesia beralih sepenuhnya ke tambang bawah tanah setelah 45 tahun menambang di permukaan. Perubahan itu membawa tantangan yang lebih berat: bagaimana menambang di ketinggian 3.000 meter dari permukaan laut dengan kedalaman hingga 1,5 kilometer menembus perut gunung. Tambahannya: bukan hanya sekadar bisa, tetapi juga harus aman.
Sebenarnya, penambangan bawah tanah sudah dilakukan PT Freeport Indonesia (PT FI) sejak 2006. Namun, kala itu skalanya masih kecil dan perusahaan masih fokus pada penambangan terbuka (open pit) di Grasberg, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Kini, PT FI beralih sepenuhnya ke bawah tanah setelah open pit Grasberg sudah tak memungkinkan lagi ditambang.