logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenerobos Masa Depan dari...
Iklan

Menerobos Masa Depan dari Bawah Tanah

Teknologi pertambangan, khususnya tambang bawah tanah, terus dipacu oleh PT Freeport Indonesia. Tujuan utamanya adalah memitigasi risiko keselamatan kerja di lingkungan ekstrem tersebut.

Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
Β· 1 menit baca
Kereta yang mengangkut material tambang memasuki area stasiun bongkar muat tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (1/6/2022).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Kereta yang mengangkut material tambang memasuki area stasiun bongkar muat tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (1/6/2022).

Sejak 2019, PT Freeport Indonesia beralih sepenuhnya ke tambang bawah tanah setelah 45 tahun menambang di permukaan. Perubahan itu membawa tantangan yang lebih berat: bagaimana menambang di ketinggian 3.000 meter dari permukaan laut dengan kedalaman hingga 1,5 kilometer menembus perut gunung. Tambahannya: bukan hanya sekadar bisa, tetapi juga harus aman.

Sebenarnya, penambangan bawah tanah sudah dilakukan PT Freeport Indonesia (PT FI) sejak 2006. Namun, kala itu skalanya masih kecil dan perusahaan masih fokus pada penambangan terbuka (open pit) di Grasberg, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Kini, PT FI beralih sepenuhnya ke bawah tanah setelah open pit Grasberg sudah tak memungkinkan lagi ditambang.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan