logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊIroni Jejak Pejabat di Taman...
Iklan

Ironi Jejak Pejabat di Taman Kota dan Hutan Lindung NTT

Seremonial penanaman pohon oleh pejabat pemerintah di setiap taman dan kawasan hutan, belum punya pengaruh bagi pengembangan lingkungan di wilayah itu.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Anakan pohon cendana yang ditanami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di dalam Taman Nostalgia Kota Kupang, 8 Februari 2011 silam, Minggu (28/8/2022). Cendana ini mendapat perawatan khusus oleh Dinas Tata Kota Kupang sehingga masih berhasil tumbuh, meski kerdil. Penanaman cendaan ini bermaksud mengajak masyarakat NTT membudidayakan cendana secara massif. Tetapi saat ini cendana justru semakin terancam menuju kepunahan.
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Anakan pohon cendana yang ditanami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di dalam Taman Nostalgia Kota Kupang, 8 Februari 2011 silam, Minggu (28/8/2022). Cendana ini mendapat perawatan khusus oleh Dinas Tata Kota Kupang sehingga masih berhasil tumbuh, meski kerdil. Penanaman cendaan ini bermaksud mengajak masyarakat NTT membudidayakan cendana secara massif. Tetapi saat ini cendana justru semakin terancam menuju kepunahan.

Sejumlah nama pejabat pusat dan daerah tertera di sejumlah taman kota dan di hutan lindung di Nusa Tenggara Timur, bertujuan mendorong masyarakat memajukan lingkungan yang dikenal kering dan gersang. Puluhan tahun berselang, kegiatan seremonial pejabat itu tidak banyak pengaruh pada lingkungan. Kekeringan ekstrem pun terus mengancam yang berdampak pada gagal panen, gizi buruk, dan tengkes.

Kota Kupang sebagai pusat ibu kota provinsi misalnya, memiliki Taman Nostalgia yang cukup ramai dikunjungi. Pengamatan di Taman Nostalgia, Minggu (28/8/2022), hampir setiap saat selalu ada warga berkunjung dan bercengkerama di dalam taman itu. Aktivitas warga di dalam taman itu bahkan berlangsung sampai larut malam, setiap hari.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan