logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPupuk Bersubsidi Kurang,...
Iklan

Pupuk Bersubsidi Kurang, Pemkab Cirebon Ajukan Alokasi Tambahan

Petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kekurangan pupuk bersubsidi jenis NPK. Dinas pertanian setempat pun mengajukan tambahan alokasi pupuk NPK bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan pada musim tanam.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
Petani mengangkut gabah hasil panen di Desa Wanakaya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (22/8/2022). Saat ini, harga gabah kering panen di tingkat petani setempat sekitar Rp 5.200 per kilogram. Meski harga gabah cukup tinggi, petani mengeluhkan berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petani mengangkut gabah hasil panen di Desa Wanakaya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (22/8/2022). Saat ini, harga gabah kering panen di tingkat petani setempat sekitar Rp 5.200 per kilogram. Meski harga gabah cukup tinggi, petani mengeluhkan berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi.

CIREBON, KOMPAS β€” Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi jenis NPK untuk memenuhi kebutuhan pada musim tanam. Tanpa ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, para petani khawatir produksi padi bakal berkurang.

Berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) 2022, kebutuhan pupuk NPK bersubsidi di Cirebon mencapai 37.252 ton. Namun, alokasi dari pemerintah hanya 16.689 ton atau 44,8 persen dari kebutuhan. Hingga akhir Agustus, serapan pupuk NPK berkisar 80 persen. Pupuk NPK mengandung nitrogen, fosfat, dan kalium.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan