logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBerdikari dan Hidup Selaras...
Iklan

Berdikari dan Hidup Selaras Alam di Batang Toru

Ratusan tahun tinggal di daerah terpencil di tengah hutan Tapanuli, warga Pasir Naulit di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, hidup mandiri dari hasil kemenyan. Hutan yang jadi harta dan sumber kehidupan warga dijaga.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
Rapolo Ritonga (51) mengumpulkan getah kemenyan yang dibeli dari warga Pasir Nauli di rumahnya di Desa Simardangiang, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2022). Hasil kemenyan menjadi fondasi utama ekonomi warga di Pasir Nauli dan Desa Simardangiang secara keseluruhan.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Rapolo Ritonga (51) mengumpulkan getah kemenyan yang dibeli dari warga Pasir Nauli di rumahnya di Desa Simardangiang, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2022). Hasil kemenyan menjadi fondasi utama ekonomi warga di Pasir Nauli dan Desa Simardangiang secara keseluruhan.

Sejumlah warga Dusun Pasir Nauli baru saja pulang dari hutan Tapanuli, Rabu (27/7/2022) sore. Wangi kemenyan menyeruak dari bakul-bakul yang mereka bawa. Saat matahari mulai terbenam, warga bergegas membuka aliran air sungai untuk memutar turbin pembangkit listrik. Sementara sebagian kaum ibu sibuk menumbuk padi yang baru kering dengan lesung tenaga air.

Dusun Pasir Nauli adalah daerah terpencil di Desa Simardangiang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Dusun itu berada di tengah hutan Tapanuli yang merupakan bagian dari Ekosistem Batang Toru. Ratusan tahun, warga turun-temurun mendiami dusun itu. Mereka hidup mandiri dari hasil hutan dan menjaga kelestarian alam.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan