logo Kompas.id
NusantaraMempersatukan Bolaang...
Iklan

Mempersatukan Bolaang Mongondow dari Timur lewat Kebudayaan

Tak henti-hentinya semboyan orang Mongondow digaungkan malam itu, yakni ”mototompiaan”, ”mototabian”, ”bo mototanoban”. Artinya saling memperbaiki, saling menyayangi, dan saling mengingatkan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 1 menit baca
Warga mengikuti upacara bendera di halaman kantor bupati Bolaang Mongondow Timur, Kamis (21/7/2022), di Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, dalam perayaan hari jadi ke-14 kabupaten tersebut.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Warga mengikuti upacara bendera di halaman kantor bupati Bolaang Mongondow Timur, Kamis (21/7/2022), di Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, dalam perayaan hari jadi ke-14 kabupaten tersebut.

”Kalau memang kita tidak bisa disatukan oleh politik, biarlah kebudayaan yang menyatukan kita. Jika mencintai kebudayaan, kita akan lebih mencintai tanah leluhur dan identitas sebagai orang Mongondow,” seru Sam Sachrul Mamonto, Kamis (21/7/2022), kepada para hadirin rapat paripurna di Kantor DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Ungkapan itu disampaikan oleh sang bupati pada hari yang istimewa. Sebab, Bolaang Mongondow Timur, daerah yang ia pimpin, genap berusia 14 tahun setelah mekar dari Kabupaten Bolaang Mongondow. ”Ibarat bayi, sekarang kabupaten ini sudah menginjak usia kedewasaan, semakin maju,” ujarnya lagi.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan