logo Kompas.id
NusantaraKisah Pekerja Migran Menembus ...
Iklan

Kisah Pekerja Migran Menembus Negeri Jiran dengan Paspor ”Tembak”

Paspor ”tembak”, paspor yang dibuat tidak melalui prosedur resmi. Paspor ini disebut para pekerja migran bisa dibuat di Batam dan Nunukan untuk mempermudah mereka menembus masuk Malaysia.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 1 menit baca
Pelabuhan Tunon Taka di Nunukan menjadi tempat pelabuhan kepergian dan kepulangan pekerja migran asal Nusa Tenggara Timur dari dan ke Malaysia.
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Pelabuhan Tunon Taka di Nunukan menjadi tempat pelabuhan kepergian dan kepulangan pekerja migran asal Nusa Tenggara Timur dari dan ke Malaysia.

Tidak mudah bagi seorang calon pekerja migran Indonesia asal Nusa Tenggara Timur untuk mendapatkan paspor dengan biaya normal sekitar Rp 300.000. Rata-rata calon ataupun yang telah menjadi pekerja migran menyatakan memperoleh paspor dengan sistem ”tembak”. Mereka membayar Rp 5 juta–Rp 10 juta per paspor yang diproses di Batam, Kepulauan Riau, atau Nunukan, Kalimantan Utara.

Kisah tentang paspor ”tembak” ini, antara lain, diutarakan oleh Viktor Mat (28), warga Adonara, Flores Timur, NTT, yang kini masih berupaya mendapatkan paspor di Batam. Semangatnya untuk berangkat ke Malaysia begitu tinggi meski kedua orangtua dan keluarga besar Viktor melarang. Kesulitan ekonomi mendorong dirinya harus mencari uang untuk membiayai hidup istri dan seorang anak yang tengah beranjak dewasa.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan