logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTranspuan Surabaya Merenda...
Iklan

Transpuan Surabaya Merenda Masa Depan

Jumlah transpuan di Kota Surabaya mencapai ratusan orang. Namun, keberadaan mereka kurang diperhatikan karena kuatnya stigmatisasi di masyarakat.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
Kasiyanto (53) atau yang dikenal dengan nama panggung Kasiyati, seniman ludruk Surabaya, saat bersantai di depan kamar kosnya di kawasan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022). Sebagian transpuan memilih dunia seni untuk mengekspresikan diri.
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Kasiyanto (53) atau yang dikenal dengan nama panggung Kasiyati, seniman ludruk Surabaya, saat bersantai di depan kamar kosnya di kawasan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022). Sebagian transpuan memilih dunia seni untuk mengekspresikan diri.

Jumlah transpuan di Kota Surabaya, Jawa Timur, mencapai ratusan orang. Namun, keberadaan mereka kurang diperhatikan karena kuatnya stigmatisasi di masyarakat. Akibatnya, hak-hak transpuan sebagai warga negara terabaikan, baik di bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, maupun agama.

Ketua Persatuan Waria Kota Surabaya (Perwakos) Sonya Vanessa (62) mengatakan, anggotanya saat ini berjumlah 460 orang. Mayoritas transpuan sebenarnya berusia produktif. Namun, karena pendidikan mereka rendah dan kuatnya stigmatisasi, lapangan pekerjaan yang bisa didapatkan sangat terbatas.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan