logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenyelamatkan Kapur Barus yang...
Iklan

Menyelamatkan Kapur Barus yang Tergerus

Pohon kapur barus sempat dianggap punah di hutan dan hanya tersisa puluhan batang di ladang warga di Tapanuli Tengah. Secara mengejutkan, ratusan hektar hutan kapur purba ditemukan di Kabupaten Pakpak Bharat.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
Warga menunjukkan pohon kapur barus (<i>Dryobalanops aromatica</i>) dengan diameter lebih dari 2 meter berusia 200 tahun di sekitar Desa Sibagindar, Kecamatan Pagindar, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Minggu (3/7/2022). Hutan purba itu ditemukan secara mengejutkan setelah tanaman ini dianggap punah di alam liar dan hanya tersisa 20-an batang di ladang warga.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Warga menunjukkan pohon kapur barus (Dryobalanops aromatica) dengan diameter lebih dari 2 meter berusia 200 tahun di sekitar Desa Sibagindar, Kecamatan Pagindar, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Minggu (3/7/2022). Hutan purba itu ditemukan secara mengejutkan setelah tanaman ini dianggap punah di alam liar dan hanya tersisa 20-an batang di ladang warga.

Pohon kapur barus sempat dianggap punah di hutan dan hanya tersisa puluhan batang di ladang warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Secara mengejutkan, ratusan hektar hutan kapur purba ditemukan di Kabupaten Pakpak Bharat. Kapur pernah menjadi magnet yang mendatangkan pedagang dunia ke Sumatera selama ribuan tahun.

Udara di Kecamatan Salak, ibu kota Pakpak Bharat, terasa sangat dingin, Minggu (3/7/2022). Dari rumah dinas Wakil Bupati Pakpak Bharat Mutsyuhito Solin, tim yang terdiri dari sejarawan, dokter, sastrawan, dosen, dan peneliti dari sejumlah kampus dan lembaga penelitian menaiki beberapa mobil berpenggerak empat roda.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan