logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊIroni Petani Sawit Jambi Panen...
Iklan

Ironi Petani Sawit Jambi Panen Raya Tanpa Diserap Pasar

Selama puluhan tahun industri sawit Jambi berkembang sebatas memproduksi dan mengekspor minyak sawit mentah. Industri hilir tak kunjung dikembangkan.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
Pengepul sawit mengumpulkan hasil panen di wilayah Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Kamis (23/6/2022). Harga buah sawit kini menyentuh Rp 700 per kilogram, anjlok dibandingkan dengan April yang masih Rp 3.000 per kg.
IRMA TAMBUNAN

Pengepul sawit mengumpulkan hasil panen di wilayah Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Kamis (23/6/2022). Harga buah sawit kini menyentuh Rp 700 per kilogram, anjlok dibandingkan dengan April yang masih Rp 3.000 per kg.

Kebun-kebun sawit rakyat di Jambi seperti sia-sia. Di tengah musim panen raya, tandan-tandan buah yang menguning tak layak dipanen. Bukan karena hama atau kurang pupuk, melainkan pabrik-pabrik pengolahan sedang tak menerima buah sawit dari petani.

”Kalau dipanen, mau dijual ke mana? Tidak ada industri yang menampung. Pabrik-pabrik masih stop menerima buah sawit kami,” keluh Rahman, petani di Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Senin (27/6/2022).

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan