logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAdu Cepat Pesisir Pantura Jawa...
Iklan

Adu Cepat Pesisir Pantura Jawa Meluas Dicaplok Samudera

Tanpa penghentian eksploitasi air tanah di pesisir pantura Jawa, serta langkah mitigasi -adaptasi terobosan, daratan pantura akan lebih cepat tenggelam.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI, KRISTI DWI UTAMI, RUNIK SRI ASTUTI, HELENA FRANSISCA NABABAN
Β· 1 menit baca
Pekerja pabrik melintasi banjir pasang air laut yang menggenangi akses jalan utama menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/6/2022). Banjir rob merendam permukiman, area pelabuhan, dan akses jalan.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pekerja pabrik melintasi banjir pasang air laut yang menggenangi akses jalan utama menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/6/2022). Banjir rob merendam permukiman, area pelabuhan, dan akses jalan.

Perang Ukraina-Rusia nyata-nyata membawa nestapa sekaligus kegentaran global, termasuk prediksi puluhan negara terancam kolaps akibat perang itu. Sejatinya, bencana lain sedang melumat seluruh dunia akibat kerusakan ekologi dengan kata kunci krisis iklim. Ditarik ke skala lebih kecil di Tanah Air, pesisir pantai utara Jawa saat ini sedang dalam perjalanan menuju tenggelam ditelan samudera.

Hari itu, Senin (20/6/2022), Nuramah (66) bergegas bangkit dari duduknya saat air memasuki pekarangan rumahnya di Blok Balong, Desa Gebang Ilir, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Nenek 16 cucu itu membungkuk untuk menutup lubang drainase, sumber masuknya air, dengan sebongkah batu dan kantong plastik yang sudah ia siapkan.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan