logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKematian Ternak akibat PMK di ...
Iklan

Kematian Ternak akibat PMK di Jatim Bertambah, Penyebab Masih Diteliti

Penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur semakin mengkhawatirkan. Selain jumlah hewan ternak yang terpapar terus bertambah secara harian, di sejumlah daerah tingkat kematiannya juga tinggi.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
Vaksinator dari Pusvetma Surabaya menyuntikkan vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada sapi perah di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (17/6/2022). Jatim dengan populasi sapi 5,2 juta ekor menunggu distribusi vaksin untuk mengatasi wabah PMK yang menyebar cepat.
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Vaksinator dari Pusvetma Surabaya menyuntikkan vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada sapi perah di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (17/6/2022). Jatim dengan populasi sapi 5,2 juta ekor menunggu distribusi vaksin untuk mengatasi wabah PMK yang menyebar cepat.

PONOROGO, KOMPAS β€” Kasus kematian ternak akibat penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur terus bertambah. Peternak masih menunggu realisasi penggantian sapi yang dipotong paksa untuk meringankan beban ekonomi mereka.

Berdasarkan data Posko Terpadu Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pemerintah Provinsi Jatim, Kamis (23/6/2022), 591 ekor ternak mati atau naik 20 kasus dalam sehari. Total kasus kematian signifikan terjadi di Kabupaten Ponorogo dengan 195 ekor dan Kota Batu dengan 105 ekor. Sebagian besar adalah sapi perah.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan