Pariwisata
Ketahanan Industri Pariwisata Bali Perlu Dibangun
Bali dituntut menyiapkan ekosistem yang resilien untuk membangun dan menuju industri pariwisata yang berkelanjutan. Pandemi Covid-19 menjadi pembelajaran agar semua sektor kehidupan menyiapkan ketahanan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F30%2F9b78fc65-f8ac-48b6-b1ae-360c33623276_jpg.jpg)
Pergelaran tari ditampilkan dalam pembukaan seminar internasional Green Tourism International Seminar and Entrepreneurship Expo 2022 yang diselenggarakan Program Magister Terapan Perencanaan Pariwisata Politeknik Negeri Bali, Badung, Senin (30/5/2022).
BADUNG, KOMPAS — Pandemi Covid-19 memberikan pengalaman dan pembelajaran untuk membangun dan menyiapkan ketahanan di semua sektor kehidupan, termasuk bagi industri kepariwisataan. Sebagai daerah yang tidak memiliki sumber daya alam dan mengandalkan jasa pariwisata sebagai penggerak ekonomi, Bali dituntut menyiapkan ekosistem yang resilien untuk menuju industri pariwisata berkelanjutan.
Dalam pidatonya pada pembukaan seminar internasional pariwisata berkelanjutan dan pameran kewirausahaan dengan topik ”Fostering Resilience”, yang diselenggarakan Program Magister Terapan Perencanaan Pariwisata Politeknik Negeri Bali, Badung, Senin (30/5/2022), Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, budaya Bali menjadi karakter dan juga kekuatan pengembangan pariwisata.