logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บDifabel Netra di Manado...
Iklan

Difabel Netra di Manado Terimpit Kebutuhan, Bermuara di Jalanan

Dari 126 difabel netra yang terdata di Manado, sebanyak 69 orang atau lebih dari separuhnya menyambung hidup di jalanan. Ada yang berjualan tisu, kacang, dan keripik. Kehidupan yang layak pun terasa masih redup.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
ยท 1 menit baca
Johanes Disa (44), penyandang disabilitas netra, menjual tisu di tepi Jalan Sam Ratulangi 12, Titiwungen Utara, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (22/4/2022). Sekalipun bergelar sarjana pendidikan, Johanes harus tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Johanes Disa (44), penyandang disabilitas netra, menjual tisu di tepi Jalan Sam Ratulangi 12, Titiwungen Utara, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (22/4/2022). Sekalipun bergelar sarjana pendidikan, Johanes harus tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Rintik gerimis tak kunjung berhenti membasahi Kota Manado, Sulawesi Utara, hingga senja datang. Johanes Disa (45) tetap bergeming. Ia masih berdiri di tepian Jalan Sam Ratulangi 12, Kelurahan Titiwungen Utara. Kedua tangannya memegang sebuah keranjang hijau berisi belasan kemasan tipis tisu.

Hanya selangkah di depannya, barisan mobil dari Boulevard Piere Tendean melaju pelan menyusuri jalur sempit tersebut menuju Jalan Raya Sam Ratulangi. โ€Tisu, tisu, tiga ribu, tisuโ€ฆ,โ€ serunya, mencoba bersaing dengan deru mesin kendaraan yang melintas.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan