logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAlas Purwo, dari Pendaratan...
Iklan

Alas Purwo, dari Pendaratan Pertama Masyarakat Austronesia hingga Peselancar Modern

Alas Purwo di Semenanjung Blambangan menjadi saksi perjalanan waktu. Konservasi, pariwisata, dan budaya berkelindan tak lekang oleh zaman.

Oleh
DEFRI WERDIONO, AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Β· 1 menit baca
Pengunjung mengelilingi bibir Pantai Plengkung G-Land, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (26/5/2022). Pantai Plengkung G-Land akan menjadi tempat berlangsungnya Liga Selancar Dunia yang akan diikuti 24 peselancar putra dan 12 peselancar putri pada 28 Mei-6 Juni 2022.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pengunjung mengelilingi bibir Pantai Plengkung G-Land, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (26/5/2022). Pantai Plengkung G-Land akan menjadi tempat berlangsungnya Liga Selancar Dunia yang akan diikuti 24 peselancar putra dan 12 peselancar putri pada 28 Mei-6 Juni 2022.

Berteduh di bawah kanopi hutan, Rifki (20) memanfaatkan waktu rehat sejenak dengan duduk-duduk bersama adiknya yang masih kecil di seberang jalan di Pantai Pancur, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/5/2022). Warga Desa Kampung 10 itu sudah lima tahun berjualan bakso di tempat itu.

Rifki mengaku penghasilannya dari berjualan bakso lumayan untuk menyambung hidup. Pancur menjadi salah satu pantai di kawasan Semenanjung Blambangan yang kerap dikunjungi wisatawan, selain Plengkung atau G-Land, Triagulasi, padang savana Sadengan, hingga Pantai Parang Ireng yang masuk situs Geopark Ijen. Jumlah pengunjung meningkat pada akhir pekan dan libur panjang, meski selama pandemi sempat menurun.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan