logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDifabel Netra di Manado:...
Iklan

Difabel Netra di Manado: Terimpit Kebutuhan, Tak Punya Pilihan, Berakhir di Jalanan (Bagian 2)

Difabel netra telah dibekali berbagai keterampilan agar bisa hidup sejahtera dan mandiri, tak tergantung dari pemerintah ataupun masyarakat. Namun, manfaatnya hanya bisa dirasakan jika pemerintah daerah ikut berperan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
Simon Pare (47, kedua dari kanan) dan Latif Toisi (47, kanan), menerima uang dari seorang pengendara yang lewat di Jalan Sam Ratulangi 3, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (16/4/2022). Mereka adalah dua dari 69 difabel netra di Manado yang berjualan di tepi jalan raya karena kesulitan mendapatkan pekerjaan.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Simon Pare (47, kedua dari kanan) dan Latif Toisi (47, kanan), menerima uang dari seorang pengendara yang lewat di Jalan Sam Ratulangi 3, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (16/4/2022). Mereka adalah dua dari 69 difabel netra di Manado yang berjualan di tepi jalan raya karena kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Lanjutan dari: Difabel Netra di Manado: Terimpit Kebutuhan, Tak Punya Pilihan, Berakhir di Jalanan (Bagian 1)

Akibatnya, difabel netra seperti Simon Pare dan Johanes Disa kesulitan membebaskan diri dari lingkaran kemiskinan. Mereka sangat membutuhkan keberpihakan pemerintah dalam wujud kebijakan.

Editor:
MOHAMAD FINAL DAENG
Bagikan