logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSebagian Petani di Danau Poso ...
Iklan

Sebagian Petani di Danau Poso Masih Menolak Kompensasi Dampak PLTA

Pembayaran kompensasi dampak terendamnya sawah dan ladang petani akibat beroperasinya PLTA Poso belum juga tuntas, padahal kasus sudah berlangsung hampir dua tahun.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
Berlin Madjanggo (61) berdiri di petak sawahnya yang ditumbuhi rumput di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (2/10/2021). Sawah tersebut ditelantarkan karena sesekali terendam air dari pasang Danau Poso yang diduga akibat dari bendungan PLTA Poso 1 di Desa Saojo, Kecamatan Pamona Utara.
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Berlin Madjanggo (61) berdiri di petak sawahnya yang ditumbuhi rumput di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (2/10/2021). Sawah tersebut ditelantarkan karena sesekali terendam air dari pasang Danau Poso yang diduga akibat dari bendungan PLTA Poso 1 di Desa Saojo, Kecamatan Pamona Utara.

POSO, KOMPAS β€” Sebagian petani di pinggir Danau Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, masih menolak kompensasi atas sawah yang terendam air imbas pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air dari PT Poso Energy. Petani berkukuh pada besaran kompensasi versi mereka yang sejauh ini belum diakomodasi perusahaan. Masalah ini belum ada solusi sejak 2020.

Petani Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, yang juga Juru Bicara Masyarakat Adat Danau Poso, Berlin Modjanggo (62) menyatakan masih 150 keluarga petani yang belum menerima kompensasi, termasuk 81 keluarga di Meko. Yang lainnya tersebar di Desa Pendolo, Tonusu, Bancea, Toinasa, Peura, dan Buyumpandoli.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan