logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKematian 18 Pekerja Asal NTT...
Iklan

Kematian 18 Pekerja Asal NTT Menguak Buruknya Perlindungan Pekerja Dalam Negeri

Kecelakaan pekerja tambang menunjukkan buruknya perlindungan terhadap mereka. Perusahaan yang mempekerjakan mereka harus bertanggung jawab.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN, FABIO MARIA LOPES COSTA
Β· 1 menit baca
Jenazah korban kecelakaan di Pegunungan Arfak, Papua Barat, tiba di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (14/4/2022). Sebanyak 18 pekerja asal NTT meninggal dalam kecelakaan <i>dump truck </i>pada Rabu (13/4/2022) dini hari.
DOKUMENTASI YUVEN ANANIAS

Jenazah korban kecelakaan di Pegunungan Arfak, Papua Barat, tiba di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (14/4/2022). Sebanyak 18 pekerja asal NTT meninggal dalam kecelakaan dump truck pada Rabu (13/4/2022) dini hari.

KUPANG, KOMPAS β€” Kecelakaan dump truck di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, yang menewaskan 18 pekerja asal Nusa Tenggara Timur pada Rabu (13/4/2022) dini hari, menguak buruknya perlindungan bagi pekerja di dalam negeri. Para pekerja yang hendak ke kota untuk merayakan Paskah itu diangkut menggunakan kendaraan yang tidak sesuai peruntukan dan dalam kondisi tidak laik.

Jenazah korban kecelakaan tersebut diterbangkan dengan pesawat khusus dari Manokwari, Papua Barat, ke Kupang, NTT, pada Kamis (14/4/2022) siang. Para korban berasal dari sejumlah kabupaten di NTT. Selanjutnya jenazah akan dibawa ke daerah masing-masing pada Kamis ini, dan sebagian menunggu penerbangan pada Jumat besok.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan