”Klitih” dan Jejak ”Koboi” Remaja Jalanan Yogyakarta
Kekerasan jalanan, seperti klitih, geng remaja, dan premanisme, mengakar panjang di Yogyakarta. Faktor sosial, ekonomi, bahkan politik berperan. Di tengah sesaknya kota, butuh ruang ekspresi yang humanis bagi remaja.
Kekerasan jalanan atau kerap disebut klitih seperti borok yang menggerogoti peradaban di Daerah Istimewa Yogyakarta. Luka itu tak sembuh tuntas karena akar masalahnya tak ditangani tuntas. Faktor sosial, ekonomi, hingga politik memengaruhi jejak panjang kekerasan oleh ”koboi-koboi” remaja di Yogyakarta.
Belakangan, istilah klitih dan Jogja kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Beberapa hari terakhir muncul meme menggelitik merespons kondisi Yogyakarta yang dinilai kian tak aman. Ada warganet yang mengilustrasikan kisah Cinderella yang buru-buru pulang saat sedang berdansa dengan Sang Pangeran. Si Cinderella menjawab, takut menjadi korban klitih yang umumnya terjadi lewat tengah malam.