Mencarikan Rumah Baru bagi Ukiran Kamoro
Semangat mengukir kembali membara di kalangan suku Kamoro dari pesisir Mimika, Papua. Mereka mendapatkan penghasilan dari penjualan karyanya. Namun, mempertahankan akses pasar di masa depan adalah sebuah tantangan.
Di dalam benaknya, Herman Kiripi (43) yakin eksistensi suku Kamoro di masa depan tersimpan dalam seni ukir. Maka, sekuat tenaga pula ia mempertahankan napas tradisi turun-temurun suku dari pesisir Mimika, Papua, itu lewat Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe yang ia pimpin.
Setiap dua atau tiga bulan sekali, Herman dan tim yayasan rutin turun ke kampung-kampung pesisir untuk mengambil hasil karya para perupa Kamoro. Tugas itu tidaklah mudah. Dari sekretariat yayasan di Kampung Nawaripi, Distrik Wania, yang masih di seputar Timika, mereka harus menempuh jalur darat ke pantai, kemudian berlayar dengan perahu motor ke kampung-kampung yang terletak di antara lika-liku muara sungai.