Kosmogoni Rumah Panggung Bugis-Makassar
Rumah panggung bagi orang Bugis-Makassar bukan sekadar bangunan. Filosofi hidup, strata sosial, dan pandangan kosmogoni orang Bugis-Makassar mewujud dalam rumah panggung.
Rumah panggung bagi masyarakat suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan, tak sekadar bangunan tempat tinggal. Selain multifungsi, salah satu warisan budaya ini juga sarat makna. Di rumah panggung ada falsafah hidup sekaligus pandangan orang Bugis-Makassar tentang kosmogoni atau struktur alam semesta.
Prof Dr Nurhayati Rahman, ahli filologi sekaligus Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, menjelaskan, nenek moyang suku Bugis-Makassar melihat alam semesta dalam tiga tingkatan. Ketiganya adalah dunia atas atau langit yang dihuni dewa langit. Ada pula dunia bawah laut yang dihuni dewa laut dan dunia tengah, yakni bumi yang dihuni manusia. Dunia tengah memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan dunia atas dan bawah.