logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSurabaya Sekarang Termacet,...
Iklan

Surabaya Sekarang Termacet, Pernyataan atau Kenyataan?

Laporan INRIX, perusahaan analis data, yang menyatakan Surabaya termacet di Indonesia menurut Global Traffic Scorecard 2021, diharapkan membawa perubahan positif dalam pelayanan lalu lintas.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO/AGNES SWETTA PANDIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7553dmv8bdSDtxlC9Bt3v_whd9o=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FBersepeda-Aman-di-Tengah-Kota_90510098_1595079780.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA (BAH) 28-06-2020

Warga bersepeda melewati Jalan Urip Sumoharjo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/6/2020). Minat warga bersepeda kini kembali meningkat sejalan dengan kesadaran warga menjaga kesehatan tubuh di tengah pandemi Covid-19. Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas, dibuatkan jalur lebar sepeda insidental yang mencegah sepeda motor dan mobil bercampur dengan sepeda angin di Jalan Darmo dan Tunjungan.

INRIX, perusahaan analis data di Washington, Amerika Serikat, merilis penelitian Global Traffic Scorecard 2021. Di Indonesia, ada lima kota yang menurut INRIX bertingkat kemacetan tertinggi 2021. Yang menjadi juara adalah Surabaya sehingga tersematlah status sebagai kota termacet di Indonesia. Urutan berikutnya ialah Jakarta, Denpasar, Malang, dan Bogor.

Penelitian oleh INRIX mencakup 1.000 kota di dunia untuk pemeringkatan kemacetan. INRIX mengumpulkan data mobilitas selama tiga tahun untuk analisis. Data diperoleh secara anonim dari telepon seluler, kendaraan, dan situasi lalu lintas kota.

Editor:
Agnes Pandia
Bagikan