Tangis dan Doa Iringi Kepergian Riyan, Berharap Kekerasan pada Anak Tak Terus Terulang
Isak tangis warnai kedatangan ambulans pembawa jenazah Riyan, korban pembunuhan di Wanaraja, Banjarnegara. Bocah 9 tahun ini dibunuh kakak sepupunya yang baru berusia 18 tahun.
Kabut tipis turun perlahan menyelimuti deretan pepohonan pinus. Angin perbukitan meniupkan hawa sejuk dan seketika dinginnya menyergap kulit. Puluhan orang keluar-masuk rumah pasangan muda Rokib dan Khoimah yang dirundung duka. Anak laki-laki semata wayangnya meregang nyawa dan jenazahnya dibuang ke jurang dengan kepala penuh luka. Jerit dan tangis pecah ketika iringan mobil ambulans tiba membawa jenazah Riyan Gilang Romadhon, bocah 9 tahun yang tewas diduga dibunuh kakak sepupunya.
Ratusan warga berbondong-bondong memenuhi jalan Dusun Pecantelan, Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (10/1/2022) sore. Kaum laki-laki bergandegnan tangan membentuk pagar mempersilakan ambulans melintasi jalan berbatu menuju rumah duka pukul 17.40. Para ibu dan anak-anak kecil bergerombol sambil berulang kali mengusap air mata yang jatuh ke pipi serta berujar, βAstaghfirullahβ¦.β