logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPara Perempuan Peniup Harapan
Iklan

Para Perempuan Peniup Harapan

Perempuan-perempuan itu mengajarkan kita bahwa harapan mesti terus ditiupkan dan diperjuangkan bersama.

Oleh
Budi Suwarna
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RaagKDqfftQZpopzoBZxSrEc0e8=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F20220101PRI09_1641039791.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Foto udara kawasan padat di Kampung Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (19/12/2021). Dulunya di kawasan tersebut ada lokalisasi Silir yang ditutup sejak tahun 1998. Stigma negatif dan aroma kemiskinan di kawasan yang telah bersalin nama menjadi Kampung Mojo sejak tahun 2018 itu masih terasa sampai sekarang.

Harapan dan mimpi mesti diperjuangkan bersama. Ini diyakini benar oleh sejumlah komunitas warga di sejumlah kampung. Mereka memperjuangkan air minum dan jamban sehat. Di belakang itu semua ada perempuan-perempuan tangguh yang bekerja.

Lokalisasi Silir di Solo, Jawa Tengah, resmi ditutup tahun 1998. Namun, stigma negatif dan aroma kemiskinan di kawasan yang telah bersalin nama menjadi kampung Mojo sejak 2018 itu masih terasa sampai sekarang. โ€Kalau kami mengaku tinggal di Silir, orang langsung mikir macam-macam,โ€ ujar  Wheny Susianti (38), perempuan yang sejak kecil tumbuh di pinggir lokalisasi Silir, Minggu (19/12/2021).

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan