logo Kompas.id
NusantaraAtasi ”Klitih”, Pemda DIY Kaji...
Iklan

Atasi ”Klitih”, Pemda DIY Kaji Wacana Bentuk Tempat Pendidikan Anak Nakal

Pemda DIY mengkaji kemungkinan pembentukan tempat pendidikan khusus anak nakal untuk mengatasi maraknya ”klitih” atau kejahatan jalanan. Tempat pendidikan semacam itu pernah ada di masa lalu dengan nama Prayuwana.

Oleh
HARIS FIRDAUS
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/08orUqRMqspR6NqCMASNlRRt5ek=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fb28175a8-bcc8-4861-9cc0-3aece7253eb5_jpg.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Sejumlah pelaku klitih atau kejahatan jalanan dihadirkan dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (29/12/2021). Para pelaku klitih itu ditangkap karena terlibat dalam penganiayaan yang terjadi di Jalan Kaliurang Kilometer 9, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Senin (27/12/2021) dini hari. Akibat penganiayaan itu, seorang pengendara sepeda motor mengalami luka-luka di sejumlah bagian tubuh.

YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Daerah DI Yogyakarta mengkaji wacana pembentukan tempat pendidikan khusus anak nakal untuk mengatasi maraknya klitih atau kejahatan jalanan. Hal itu muncul karena masalah klitih membutuhkan solusi komprehensif, lebih dari sekadar penegakan hukum.

Beberapa hari terakhir, fenomena klitih di DIY mendapat sorotan masyarakat. Sejak Selasa (28/12/2021), warganet ramai-ramai memopulerkan tagar #YogyaTidakAman dan #SriSultanDaruratKlithih di Twitter untuk menyuarakan keresahannya. Tagar-tagar itu muncul setelah beberapa kasus klitih viral di media sosial selama beberapa hari terakhir.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan