Iklan
Teguh Santika Membangun Harapan Suku Batin Sembilan
Bersama para ibu di komunitas suku Batin Sembilan, Teguh menjadi barisan terdepan yang menyambangi para perambah liar. Bukan untuk mengajak perang, melainkan untuk merangkul mereka guna menghutankan kembali yang rusak.
Hingga tiga tahun lalu, Teguh Santika (42) masih menjalani cara hidup berpindah di tengah hutan, sebagaimana warisan leluhurnya. Situasi belakangan mengetuk-ngetuk pintu kesadaran. Lembaran baru harus dibangun.
Kedatangan para pendatang yang merambah liar ke dalam hutan menjadi keprihatinan Teguh dan seluruh warga komunitas seminomadik suku Batin Sembilan. Sebab, hutan itulah rumah mereka.