logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMelestarikan Hubungan dengan...
Iklan

Melestarikan Hubungan dengan yang Telah Berpulang

Bagi umat Kristen di Manado, malam Natal adalah momen pertemuan antara yang fana dan yang telah kekal. Lewat ziarah, sukacita kelahiran Yesus Kristus masih bisa dirasakan bersama mereka yang telah purna dari dunia.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI, ELSA EMIRIA LEBA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kEerMIRAqhDrDcgMo8GyoBSrPYM=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F65875149-d9ff-49e4-80c5-aa7676984b77_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Warga Manado berziarah di Pekuburan Umum Teling, Manado, Sulawesi Utara, pada malam Natal, Jumat (24/12/2021). Ziarah sehari sebelum Natal merupakan tradisi Minahasa.

Kata-kata tak bisa mewakili kerinduan Djoni Thoyib (68) terhadap istrinya, Syane Palandeng. Kekasih hidupnya itu mangkat pada usia 67 tahun ketika badai Covid-19 menerjang, pertengahan 2020 lalu. Itulah mengapa duda tiga anak tersebut tiba lebih dulu di Pekuburan Umum Teling, Jumat (24/12/2021) sore.

Menurut rencana, Djoni dan anak-anak, para menantu, serta cucu-cucunya akan membersihkan makam Syane yang terletak di bawah naungan sebuah pondok beratap seng, berdinding beton dengan tegel keramik, dan berpagar besi. Di sana pula 10 kerabat terdekat Djoni, yaitu nenek, kakek, ayah, ibu, saudara, dan keponakannya, dikebumikan.

Editor:
Muhammad Ikhsan Mahar
Bagikan